ILMU BUDAYA DASAR
HADI BUDIYONO
34414650
TEKNIK
INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014/2015
DAFTAR ISI
I.
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A. Pengertian pandangan hidup ..................................................... 1
B. Cita-cita ............................................................................ 1
C. Kebajikan ............................................................................ 2
D. Usaha / penjuangan ............................................................... 3
E. Keyakinan/kepercayaan ................................................... 4
a) Aliran naturalisme ................................................... 5
b) Aliran intelektualisme ................................................... 6
c) Aliran gabungan ............................................................... 6
F. langkah-langkah berpandangan hidup yang baik ............... 7
a) mengenal ........................................................................... 7
b) mengerti ........................................................................... 7
c) menghayati .............................................................. 8
d) meyakini .......................................................................... 8
e) mengabdi .......................................................................... 8
f) mengamankan .............................................................. 9
G. pengalaman pribadi .............................................................. 10
H. daftar pustaka .......................................................................... 11
I. MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A.
PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran
manusia berdasarkan pengalaman sejarah
menurut waktu dan tempat
hidupnya.
Dengan demikian pandangan
hidup itu bukanlah timbul
seketika atau dalam
waktu yang singkat saja,
melainkan melalui proses
waktu yang lama dan terus
menerus, sebingga basil pemikiran
itu dapat diuji kenyataannya.
Pandangan
hidup banyak sekali
macamnya dan ragamnya,
akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam
:
a) Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan
hidup yang mutlak kebenarannya.
b)
Pandangan hidup yang berupa ideologi
yang disesuaikan dengan kebudayaan dan nonna yang terdapat
pada negara tersebut.
c) Pandangan hidup
hasil renungan yaitu pandangan hidup yang
relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada
dasarnya mempunyai unsur-unsur
yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini
merupakan satu rangkaian kesatuan yang
tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin
dapat dicapai dengan usaha
atau perjuangan. Tujuan yang
hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu
segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram.
Usaha atau peIjuangan adalah kerja keras
yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani,
dan kepercayaan kepada Tuhan.
B. CITA CITA
Menurut kamus umum
Bahasa Indonesia, yang
disebut cita-cita adalah
keinginan, harapan, tujuan yang
selalu ada dalam
pikiran. Dengan demikian
cita-cita merupakan pandangan
masa depan, merupakan
pandangan hidup yang akan datang.
cita-cita merupakan keinginan,
harapan, dan tujuan
manusia yang makin tinggi
tingkatannya. 1
persyaratan dan kemampuan tidak/belum
dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang
mencapai apa yang dicita-citakan, hal
itu bergantung dari tiga faktor.
Pertama, faktor manusia yaitu yang memiliki cita-cita;
kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan;
dan ketiga, seberapa tinggikah cita-cita
yang hendak dicapai. Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita
ditentukan oleh kualitas
manusianya Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya
cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat.
Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu
cita-cita. Sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang
merintangi tercapainya suatu cita-cita. Faktor tinggihnya cita
cita yang nmerupakan faktor ketiga dalam mencapai cita cita. Memang ada
anjuran agar seseorang mengantungklan cita citanya setinggih langit. Tapi
tergnatuk faktr manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau
perbuatan yang mendatangkan kebaikan
pada hakekatnya sarna dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai
dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya
manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan
suara hatinya manusia cenderung
berbuat baik.Manusia adalah
seorang pribadi yang utuh yang terdiri
atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu
terpisah bila manusia meninggal.
Karena merupakan pribadi, manusia
mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai
diri sendiri, perasaan sendiri,
cita-cita sendiri dan sebagainya.
Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup
bermasyarakat,manusia saling membutuhkan, saling menolong,saling menghargai
sesama anggota masyarakat. Sebaliknya.
Manusia sebagai mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan
dan dapat berekembang karena Tuhan. Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat
menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk.
2
Suara hati adalah semacam bisikan
di dalam hati yang
mendesak seseorang untuk
menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan,tindakan atau tingkah
laku. Suara hati selalu memilih yang
baik, sebab itu ia selalu mendesak orang
untuk berbuat yang baik bagi
dirinya. Jadi berbuat atau bertindak menurut suara hati, maka tindakan atau perbuatan itu adalah baik. Setiap masyarakat adalah
kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati
pribadi-pribadi dalam masyarakat itu.
Suara hati masyarakat pada dasarnya adalah baik. Sesuatu yang
baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Sebagai
mahluk Tuhan, manusia pun harus
mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan
mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati
masyarakat dan hukum Tuhan.
Kebajikan berarti berkata
sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah
terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya. Namun ada pula kebajikan semua, yaitu kejahatan yang
berselubung kebajikan. kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya
orang-orang munafik, yang bermaksud meneari keuntungan diri
sendiri. Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada
tiga hal. Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang
masih dalam kandungan. Faktor kedua yang
menentukan tingkah laku seseorang
adalah Iingkungan (environ¬
ment). Lingkungan yang
membentuk seseorang merupakan
alam kedua yang
terjadinya setelah seorang anak
lahir (masa pembentukan seseorang waktu
masih dalam kandungan merupakan alam
pertama ). Lingkungan ketiga
adalah masyarakat, yang menjadi
panutan bagi seseorang
adalah tokoh masyarakat dengan
masa setelah anak-anak menjadi
dewasa. Faktor ketiga yang menentukan
tingkah laku seseorang adalah pen
gala man yang khas yang pemah
diperoleh. Dalarn prakteknya, dari ketiga faktor diatas. yaitu
hereditas, lingkungan, dan pengalarnan
D. USAHA / PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk
hidup, dan ini sudah
kodrat manusia. 3
Tanpa
usaha/perjuangan, manusia tidak
dapat hidup sempuma. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun
dengan tenaga/jasmani, atau dengan
kedua-duanya. Para ilmuwan lebih banyak
bekerja keras dengan otak/ilmunya
daripada dengan jasmaninya. Sebaliknya
pam buruh, petani
lebih banyak menggunakan
jasamani daripada otaknya. Para tukang dan pam ahli lebih banyak
menggunakan kedua-duanya otak dan jasmani daripada
salah satunya. Para politisi
lebih banyak kerja otak daripada
jasmani. Sebaliknya para
prajurit lebih ban yak kerja
jasmani daripada otak. Kerja keras pada dasamya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas
membuat manusia itu miskin,
melarat, dan berarti menjatuhkan
harkat dan martabatnya sendiri. Dalam
agama pun diperintahkan untuk kerja keras. Sebagaimana hadist yang diucapkan Nabi Besar Muhammad
S.A.W. yang ditujukan kepada para pengikutnya:”Bekerjalah kamu seakan-akan kamu
hidup selama-lamanya. dan beribadahlah kamu
seakan-akan kamu akan mati besok. Allah berfirman dalarn Al-Qur’an surat Ar-Ra’du ayat
II : “sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan suatu
kaum, kecuali jika mereka
mengubah keadaan diri
mereka sendiri”. Dari haidst dan
firman ini dapat dinyatakan bahwa
manusia perlu kerja keras untuk
mempenbaiki nasibnya sendiri. Untuk bekerja
keras manusia dibatasi oleh
kemampuan. Karena kemampuan
terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kernakmuran antara manusia satu
dan manusia lainnya. Karena manusia itu
mempunyai rasa kebersamaan
dan belas kasihan
(cinta kasih) antara sesama
manusia. maka ketidakmampuan atau kemampuan
terbatas yang menimbulkan perbedaan
tingkat kemakmuran itu
dapat diatasi bersama-sama
secara tolong menolong, bergotong-royong. Dalam negara yang
menganut ideologi liberallisme, kesadaran individu yang lebih berperan untuk
membantu individu yang lain yang kurang atau tidak mampu bekerja keras dalam
memperoleh penghasilan layak.
E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal
atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran
filsafat,yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
4
a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan
gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu
dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang
tertinggi. Tuhan menciptakan alarn semesta lengkap dengan hukum-hukumnya.
secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia sebagai mahluk tidak mampu menguasai
alarn ini, karena manusia itu lemah. Manusia hanya dapat berusaha/berencana
tetapi Tuhan yang menentukan. Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan
tertinggi. Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi
kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaranTuhan yaitu agarna. Ajaran agarna itu ada
dua macarn yaitu :
1. Ajaran agarna dogmatis, yang disarnpaikanoleh Tuhan melalui nabi-nabi.
Ajaran agarna yang dogmatis bersifat mutlak (absolut),terdapat dalam kitab suci
Al-Quran dan Hadist. Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
2. Ajaran agarna dari pemuka-pemukaagarna, yaitu sebagaihasil pemikiranmanusia
sifatnya relatif(terbatas). Ajaranagarnadari
pemuka-pemukaagarnatermasukkebudayaan,terdapat dalarn buku-buku agarna yang
ditulis oleh pemuka-pemuka agarna. Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai dengan
perkembanganjarnan. Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bennula
dan Tuhan.Jadi, pandangan hidup
dilandasi oleh ajaran-ajaran
Tuhan melalui agamanya Manusia
yakin bahwa kebajikan
itu diridhoi oleh Tuhan. pandangan hidup yang
dilandasi keyakinan bahwa
Tuhanlah kekuasaan tertinggi,
yang menentukan
segala-galanya disebut pandangan
hidup religius (keagamaan).
Sebaliknya, apabila manusia tidak
mengakui adanya Tuhan,
natur adalah kekuatan tertinggi, maka
keyakinan itu bermula dan
kekuatan natur. Pandangan
hidupnya dilandasi oleh kekuatan
natur. Manusia yakin
bahwa kebajikan adalah
kebajikan natur. Pandangan hidup yang
dilandasi oleh kekuatan
natur sifatnya atheisme.
Ini disebut pandangan hidup komunis.
5
b) Aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan
akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang
baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa
dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan
akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang
maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan
akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh
keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik.
Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan
teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan
kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya
itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada
setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi)
dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh).
c) Aliran gabungan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal.
Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan
sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan
benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup.
Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati
nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu,
melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut
sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal,
kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia
logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani).
6
logika berpikir baik secara
individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut
sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika
berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia
Tuhan.
F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP
YANG BalK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu
untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi
apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar
dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik yakni:
1. Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia
yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini
mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap
manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa
pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum
manusia itu belum turun ke dunia.
2. MengertI
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik
adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup
itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam
berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan
bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan
hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan
ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun
di akhirat.
7
3. Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan
hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup
kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan
hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati
nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan
mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah
yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang
berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih
tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai
pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan
memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas,
baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara
dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup
yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung
memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting
dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik
oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan
merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan
oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih
hidup dan atau sesudah meninggal yaitu
di alam akhirat.
8
(6) Mengamankan
Mungkin
sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu
pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak menerima dan bahkan cenderung
untuk mengadakan perlawanan. Proses mengamankan
ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah
yang terakhir ini merupakan
langkah terberat dan benar-benar
membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu
demi tegaknya pandangan hidup itu.
9
G. Pengalaman pribadi
Pandangan hidup, memang setiap manusia mempunyai pandangan hudupnya masing
mansing di karnakan manusia memikili sudut pandang yang berbeda dalam pandangan
hidup. Beghuitupun saya yang memiliki
pandangan hidup sendiri. Say memandang hidup ini seperti menyusun sebuah
rencana hidup dengan melihat kemampuan diri sendiri agar memiliki cita cita
yang tak terlalu berlebihan dan sesuai kemampuan, saya berpandangan seperti itu
saat saya kelas 2 smk yang menargetkan setelah saya lulus smk saya ingin
berkerja telebih dahulu lalu kuliah. Kanapa saya merencanakan serperti itu
karna saya atau kemampuan saya, karena pada saat saya kuliah saya tidak pintar
pintar amatcenderung biasa saja, oleh karna itu untuk mendapatkan pekerjaan
setelah kuliah , saya mengandalkan pengalaman kerja saya, karna yang saya tau
pada saat mencari pekerjaan, biasanya yang diutamakan adalah pengalaman kerja.
Oleh karna itu saya melakukan rencana ini dengan harapan saya mudah mencari
pekerjaan dikarnakan saya mempunyai pengalaman kerja, dan sudah mengetahui
dunia kerja itu seperti apa. Mungkin setelah rencana saya semua sudh berjalan
dengan baik, bukan tidak mungkin saya memiliki cita cita yang lain, yang sesuai
dengan kemampuan saya, dikarnakan cita cita akan selalu ada ada selama masih
hidup didunia dan memiliki semagat untuk mengapainya.
10
H. DAFTAR PUSTAKA
11